Rabu, 18 April 2012

Bila Kau ingin tahu tentang SUKA< SAYANG, dan CINTA


Mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan membingkai cinta manusia dalam kerangka Mahabbatullah adalah salah satu kunci menggapai ridla Allah SWT. "Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Ali Imran: 31). Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa dua orang yang saling mencinta dan berpisah semata karena Allah akan mendapat perlakuan khusus oleh Allah kelak hari kiamat akan mendapat naungan dimana pada saat itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (HR. Bukhari-Muslim). Bukti cinta kita pada Allah adalah dengan mengikuti syari'ah-Nya. Dengan pelaksanaan inilah kita bisa mendapat rahmat dan maghfirah-Nya.

Sebaliknya cinta yang mengundang murka Allah adalah cinta yang dapat menjauhkan kita pada-Nya. Cinta yang menuruti hawa nafsu. Misalnya cinta dunia berlebihan, cinta yang dilandasi nafsu belaka kepada lawan jenis tanpa ikatan perkawinan dsb. "Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam ...(HR. Turmudzi).

Oleh karena itu, kita mesti tahu apa itu cinta. Selain kata cinta ada dua kata lain yang artinya hampir mendekati, tapi berbeda makna, yaitu sayang dan suka. Cinta, sayang dan suka kadangkala dimaknai dengan satu arti. Meskipun memiliki makna yang berbeda.

Kita semuanya tentu pernah mencintai, menyayangi atau menyukai seseorang atau barang tertentu. Bila kita pernah melakukan ketiga-tinganya, kita pasti merasakan bahwa ternyata ketiganya berbeda. Suka, cenderung kepada keinginan seseorang untuk segera memiliki, di dalamnya ada ego. Sehingga orang yang menyukai sesuatu biasanya menunjukkan sifat egoismenya, dalam arti ingin menyenangkan dirinya saja, tanpa menyenangkan orang yang disukainya. Sehingga perasaan hati terdalamnya tidak sampai menyatu kepada orang yang disukainya.


Sayang, adalah boleh dikatakan kadarnya berada di atas suka. Jika kita sayang pada seseorang atau sesuatu, maka kita sedikit mengorbankan diri kita demi menyenangkan orang yang disayangi. Ia tiak egois, tapi luapan perasaannya dituangkan untuk menyenangkan orang yang disayangi. Orang yang sayang akan hadir saat orang yang disayangi menginginkannya.


Sedangkan, cinta adalah tingkatan yang paling tinggi. Tingkat pengorbanan cinta lebih besar dibandingkan dengan sayang. Orang yang mencintai, akan rela mengorbankan jiwanya demi menyenangkan orang yang dicintainya. Ia ingin sekali orang yang dicintainya selalu dekat berada disisinya, apapun keadaannya dan kapanpun waktunya. Sesuatu yang dicintainya dianggapnya sebagai sebuah anugerah yang diberikan Allah kepadanya. Maka, dalam keadaan duka maupun suka, ia tetap loyal kepada orang yang dicintainya