Posted by: admin April 28, 2012 Edukasi Muslimah
Rutinitas harian senantiasa menggerus romantis antar suami
istri. Yang dahulu bergelojak hebat penuh dendang cinta, saat ini menjadi biasa
saja. Jika dahulu dunia serasa milik berdua, maka bukan tidak mungkin saat ini
rumah berasa ‘neraka’. Salah satu buktinya
bisa kita lihat di pagi hari, saat kesibukan mempersiapkan anak-anak
sekolah. Tampaknya semua sepakat untuk menciptakan suasana
menegangkan di awal pagi. Semua menginginkan untuk keluar rumah dengan kondisi
yang terbaik. Detak jantung seolah berlomba dengan jarum jam untuk segera
menuju angka tujuh. Maka keberkahan pagi hari sering tak membuahkan mesra sama
sekali.
Di ujung hari suasana tak jauh berbeda. Sepulang kerja
segunung lelah selalu melanda. Sang suami yang menuntut sambutan yang layak bak
pangeran pulang dari peperangan
menaklukan negeri musuh, ternyata tak mendapatkan impiannya. Sang istri
merasa lelah bukan kepalang sehabis menjaga anak-anak seharian yang selalu
menciptakan kehebohan-kehebohan baru yang dilakukan. Karenanya, tak ada pelukan
mesra dari istri yang harum mewangi. Sungguh kesan yang buruk untuk menutup
hari. Liburan akhir pekan seringkali menjanjikan untuk dipenuhi agenda romantis
bersama pasangan. Namun nyatanya banyak terlupakan dengan serangkaian agenda
lemburan atau aktifitas suami ‘hangout’ bersama teman-teman kantor membuang
kepenatan dunia kerja.
Gambaran di atas bukan kisah fiksi, namun nyata terjadi
dalam keseharian kita. Sungguh sebuah rutinis yang membunuh cinta. Ya sadar
atau tidak, kekacauan teknis setiap hari akan menggerus romantis antara suami
istri. Kelelahan yang di dapat setiap
hari akan membuat agenda romantis suami istri menjadi kalah terengah-engah.
Pada kondisi seperti inilah perlu kesadaran akan pentingnya ‘mengupdate’ status
cinta Anda dan pasangan. Ini bukan tips hebat atau gila-gilaan yang membutuhkan
biaya besar, namun kali ini ‘sekedar’ berbagi mesra lewat ungkapan cinta. Jika
ungkapan ini mudah terucap dari lisan kita, niscaya kemesraan itu akan semakin
nyata, bahkan bertambah sedemikian rupa, berbunga-bunga.
Mengapa perlu mengupdate status cinta ? Mengapa harus ada
ungkapan cinta yang setiap saat harus kita menghiasi hari-hari kita ? Mari kita awali dengan sebuah keyakinan ;
sungguh setiap wanita membutuhkan pengakuan lebih tegas dan lugas tentang cinta
suaminya. Tidak cukup dengan perhatian yang diberikan atau timbunan hadiah di
dalam kamar, namun itu semua belumlah cukup selama belum mendengar satu dua
kata yang memproklamasikan cinta sang suami.
Syariat Islam yang indah melihat pernyataan cinta adalah
sebuah anjuran secara umum kepada saudara seiman, apalagi dengan para istri,
tentu mempunyai tingkat pahala yang lebih jauh lagi. Dari Miqdad bin Ma’ad ra,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengajarkan : Apabila seorang mencintai
saudaranya, hendaklah ia memberitahu kepadanya bahwa ia mencintainya (HR
Tirmidzi dan Ahmad dengan isnad shahih.)
Memberitahukan kecintaan kepada seorang sahabat adalah anjuran Islam untuk
mengekalkan ukhuwah. Lalu apa yang membuat ragu para suami untuk memproklamirkan
cinta, mengupdate status cintanya kepada istri ?
Mari sejenak mengampil inspirasi dari rumah tangga nabi yang
mulia, bagaimana pernyataan cinta begitu dibutuhkan. Adalah Muhammad Qutb dalam
bukunya Aisyah, Guru Teladan Kaum Pria, menceritakan bahwa Aisyah ra, bila
bertanya pada Rasul, selalu dengan nada
canda. Suatu ketika Aisyah ra bertanya, : “ Bagaimana cintamu padaku ? “.
“Bagai untaian tali ! “, jawab sang Rasul. “ Bagaimana untaian itu ya Rasul ? “
Rasulullah menjawab : “ Ia dalam keadaan semula “. Dalam keadaan semula, itu berarti tidak
pernah berkurang karena ditelan zaman dan ketuaan. Begitulah update status
cinta Rasulullah SAW yang segera membuat ibunda Aisyah tersipu malu.
Kita lihat begitu lugasnya ibunda Aisyah dalam menuntut
pernyataan cinta Rasulullah SAW, suami dan manusia termulia. Ibunda Aisyah
membutuhkan kejelasan dan jaminan ketenangan dengan ucapan cinta yang keluar
dari lisan suami pujaan hatinya itu. Bukan meragukan atau tak percaya, namun
lebih untuk menenangkan hati dan menjaga mesra. Rasulullah SAW telah memberikan
tuntunan, memberikan penyataan dan ungkapan cinta yang sugguh penuh ketulusan.
Maka bagi para suami hendaknya tak ragu dan tak segan untuk
mengungkapkan kecintaannya dengan lugas, karena pengakuan tulus itulah yang
membuat para istri lebih tenang menapaki kehidupannya. Keyakinan
keberadaan sosok suami yang siap
mencintai sepenuh hati, bagi para istri adalah modal besar untuk mengarungi
bahtera kehidupannya lebih jauh lagi. Maka sampaikanlah pernyataan cinta Anda
dengan bahasa sederhana yang paling Anda suka, entah bergaya barat “ i love
you”, atau “ you my tenderlove”, atau yang bergaya kraton “ aku trisno marang
sliromu “, atau boleh juga bergaya anak negeri tahun 80-an : “aku cinta kamu”
dan sebagainya. Susunlah kata dan
ungkapan terbaik yang Anda bisa, nyalakan dengan ketulusan yang Anda punya,
lalu biarkan deretan kata-kata indah itu meluncur begitu saja merasuki hatinya.
Mungkin lidah akan serasa kelu di awal mencoba, teruskan saja toh tidak ada
sutradara yang akan berteriak “ cut “ memotong mesra Anda.
Segera update
status cinta Anda. Lakukan hari ini atau Anda membuang kesempatan pahala di
awal pagi. Berikan kejutan untuk istri Anda, pada saat-saat yang menegangkan di
pagi hari misalnya, atau waktu-waktu yang tak terduga. Bisa dengan bisikan
lembut disebelah telinga, atau untaian kata-kata sambil mata saling
berpandangan, atau sekedar sederet kata via sms harian yang dirindukan.
Yakinlah, sepanjang apa yang anda sampaikan benar-benar berawal dari ketulusan hati,
maka efek yang dihasilkan sungguh akan luar biasa. Hati pasangan Anda
akan tergetar dan membumbung tinggi ke atas awan. Satu point untuk anda hari
ini. Selamat !
Oleh Hatta Syamsudin
Sumber : Indonesiaoptimis